Note
: Note : Nama-nama dari pemeran cerita ini saya samarkan
Perkenalkan :
Nama : Putra
Tinggi :
Lupa XD
Berat : Lupa
Juga XD
Lahir : 10
April 2000 (Jika dihitung sekarang umurku baru 14 tahun)
Hobi :
Membaca, dengerin musik, bersepeda, Main PS dan Game Online
10
Oktober 2014, 07.15
“Gubrakk…”
Tiba-tiba aku menabrak seorang teman wanitaku di sekolah.
“Ehhh..
maaf gk sengaja, maaf ya..”
dengan
sedikit belas kasihku meminta maaf,
“Iya
gk apa-apa kok.. lain kali hati-hati ya..”
Temanku
satu ini memang terkenal pemaaf, dia bernama Nadia. Ohh iya.. aku lupa..
panggil saja aku Putra.. malah ngenalin teman, hehe. Seperti biasa pelajaran di
sekolah pun dimulai, pelajaran berlangsung hingga waktu istirahat sekolah.
10
Oktober 2014, 09.16
“Krriiiinnngggg…”,
‘Akhirnya…’
Pikirku
dalam hati. Secepat kilat ku menuju ke kantin, lalu pesan sesuatu dan
membayarnya.
“Wiiihhh..
kayaknya enak nih..”
sambil
menatap nasi goreng dengan paha ayam, telur, dan mie diatasnya, dan tidak lupa
sayur mayur yang bikin sehat. Ketika tengah makan ada temanku mukul dari
belakang,
“Etdah..
kesedek gw..”
Sambil
minum aku mendengarkan temanku yang memukulku tadi.
“Ehh..
ntar malem ada Film “The Walking Dead” lagi.. ingat gk?”
dia
bertanya, kenapa dia bertanya seperti itu?? Karena kami sama-sama suka film
itu.
“Ohh
iya.. untung ada lo.. kalo gk pasti gw dah lupa..”.
“Bah…”
Jawabnya.
Ohh iya.. Perkenalkan :
Nama : Aldi
Tinggi : 163
cm
Berat : 69
Kg
Lahir : 5
Desember 1999
Hobi :
Dengerin musik, Godain cewek cantik (Bah…)
“Di..
tungguin gw ya, gw habisin dulu nih makanan gw. Baru masuk kelas.”
Pintaku.
“Yaudah..
cepetan..” jawabnya.
“Seeppp..”
Dengan
cepat makananku habis seketika,
“Yuk
Masuk kelas”
“Busyeett
dah Put.. Cepet amat”
“Amat
di kelas..”
“Bah..”
Dia pun langsung tertawa.
10
Oktober 2014, 09.26
Ketika
kami berdua melangkah ke dalam kelas,
“Ehhh..
itu si Putra.”
Aku
terkejut kenapa temenku pada nyariin aku.
“Put..
Tolongin dong..”
“Napa?”
“Bantuin
soal matematika”
“Etdah..
gw kira apaan..”
“Kan
lu paling pinter Matematika”
“Pffffttt…
Mana soalnya??”
“Nih”
“Astaga..
ini pelajaran kita kelas 2 dulu..”
“Lupa..”
Dengan sedikit manja di bicara.
“Astaga..
lu cewek coba cowok gk gw tolong”
“Bah..”
Kulihat
dari jauh, si Aldi godain si Nadia.
‘Genit
amat itu anak’ pikirku dalam hati.
“Nih
dah selesai”
“Makasih
Put” Sedikit manja dia bicara.
“Ya..”
Perkenalkan :
Nama :
Aurelia (Sering dipanggil lia)
Tinggi : 163
cm
Berat : 58
Kg
Lahir : 9
Februari 2000
Hobi : Membaca,
berenang.
10
Oktober 2014, 13.30
“Astaga..
panas + Gerah menyerangku” Pikirku.
“Krrrriiiiiinnnggg…”
“YYYEEEEAAAAHHHH…”
Sontak anak-anak melihatku
“Kenapa
lo Put??” tanya temanku amat
“Latihan
nyanyi” lalu semua temanku tertawa. Memang aku suka ngebanyol, apalagi kalau
mereka itu sampai sakit perut tertawa.
“Put..
nanti main ke rumah gw bisa gk??” tanya Aldi.
“Waduh..
gk bisa Di..”
“Kenapa??”
“Pengen
tidur”
“Bah”
Lalu
ku keluar dari kelas. Disini Cerita Bermula.
Aku pulang dengan berjalan kaki,
karena aku tak memiliki sepeda motor. Padahal aku sudah lihai mengendarainya.
Kulihat beberapa temanku pulang sambil kebut-kebutan.
“Gubrakkk… arrhhhhggggg… Tolong…”
‘Itu suara Aldi’
Langsung ku berlari menuju arah suara
itu.
“Di.. lu kenapa??”
Terlihat darah meluncur dari
kepalanya, ternyata dia kecelakaan hingga terjatuh dari sepeda motonya karena
hampir menabrak seorang nenek-nenek yang berjalan terpincang-pincang.
“Ayo Di.. sini gw bantu..”
Lalu aku mengantar Aldi pulang
kerumahnya sambil mengendongnya, tanpa menghiraukan motornya.
“Aldi..!!” teriak ibunya dari dalam
rumahnya.
Lalu Aldi dibawa kedalam rumah
sedangkan aku berpamitan dengan ibunya untuk pulang.
10 Oktober 2014, 13.51
Akupun tiba di depan rumahku, masuk
dan langsung tidur.
…
…
10 Oktober 2014, 15.12
Entah kenapa aku terbangun, ternyata aku mendengar suara yang berasal dari televisi yang lupaku matikan. Di TV itu pun ada berita baru,
“Pemirsa.. Seorang tunawisma
menggigit seorang wanita hingga tewas diperkirakan motif pembunuhan karena
dendam lamanya. Pelaku masih diselidiki.”
Disini aku berpikir kalau ada sesuatu
yang janggal, kenapa pelakunya membunuh dengan menggigit. Dendam lamanya
kembali, tapi kenapa ia tidak menembak atau menusuk wanita itu dengan pisau
saja.
Ketika itu aku teringat dengan film
yang dibicarakanku dengan Aldi tadi.
“Aahhh.. tidak mungkin.”
Aku berpikir positif saja.
Tidak lama kemudian terdengar suara
tetanggaku berteriak, ya.. suara wanita. Kulihat seseorang keluar dengan
terpincang dari dalam rumahnya. Lalu banyak tetanggaku yang langsung mendatangi
rumahnya, dan para pria mengejar orang pincang itu.
Lalu suara aneh yang tidak bisaku
jelaskan pun mulai terdengar ditelingaku.
“Astaga.. apa ini.. apa yang
terjadi.. pikirku..” Lalu aku melihat keluar Jendela.
“Astaga.. i.. itu.. itu Zombie..”
kakiku terasa lemah seketika.
“Aku.. Aku harus bertahan hidup..”
lalu aku menyambar Tasku dan mengisinya dengan barang yang aku butuhkan. Laluku
ambil pemukul baseballku, lalu langsung menuju pintu belakang.
“Mudah-mudahan tidak ada apa-apa di
belakang” Lalu aku mengintip dari jendela pintu belakang rumahku.
“Aman” Dengan sedikit berbisik aku
bicara. Aku berjalan sedikit berjinjit. Tidak terjadi apa-apa.
“Aku harus kemana? Oh.. aku ingat
cerita yang aku baca di internet.” Aku langsung menuju Kantor polisi terdekat. Dan..
Jreng.. Jreng.. Aman.. ternyata tidak hanya aku disana, ada Aldi.
“Di.. ini apa? Di.. kenapa ada Zombie
begini?”
“Aku juga bingung Put”
“Kita berlindung disini sementara
untuk keamanan kita”
“Ya”
Selang beberapa lama, terdengar
tembakan dari luar.
“Ayo Di.. Kita keluar..”
“Tunggu dulu Put..” Aldi yang tadinya
berbalut dikepala entah menuju kemana. Dari sebuah ruangan Aldi keluar.
“Ini Put.. Ambil ini..” Aku sempat tak percaya apa yang
ditanganku. Sebuah Mini UZI.
“Astaga Di.. aku tidak bisa
gunakan ini.. Aku Lebih ahli dengan Pemukul Baseballku ini dan.. Katana..”
“Kalau begitu ayo kerumahku”
“Rumahmu jauh, 30 Menit jalan kaki
dari sini.”
“Oleh karena itu aku dibelikan motor!”
Kami langsung tancap gas dan menuju rumah Aldi.
0 komentar:
Posting Komentar